Penyuluh Agama Islam KUA Kraton Bersama 5 Penyuluh Kemenag Kabupaten Pasuruan Ikuti Penguatan Majelis Da’i Kebangsaan di Surabaya


Surabaya, 2 September 2025 — Kegiatan penguatan Majelis Da’i Kebangsaan berlangsung sangat produktif di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (02/09). Acara ini digelar oleh Bidang Penais Zawa Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dan dihadiri berbagai tokoh nasional, akademisi, serta penyuluh agama dari seluruh Jawa Timur yang dibuka oleh Bapak Syaikhul Hadi,S.Ag.,M.Fil.I Kasubag Kemenag Kanwil Jawa Timur dan Bapak Dr. H. Arwani,M.Ag.,M.HI. Kepala Bidang Penais dan Pemberdayaan Zakat Wakaf Kemenag Kanwil Jawa Timur.

Dari Kabupaten Pasuruan, hadir Badriyatul Qomariyah, M.Pd., Penyuluh Agama Islam KUA Kraton bersama lima penyuluh agama Islam lainnya yaitu Wahyuni (Beji) M.Syamsudinil (Pandaan), Ahmaf Sufiyan Ali (Gondangwetan), Moh. Efendi (Rembang) dan Mustain (Rejoso) beserta 40 peserta yang lain. Kehadiran mereka memperkaya perspektif dalam diskusi yang menyoroti peran da’i di era modern.

Dalam pemaparannya, Dr. H. Moh. Syaeful Bahar, M.Si., Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya, menekankan pentingnya penguasaan dunia digital oleh para da’i.

Dakwah itu mengajak orang tidak baik menjadi baik. Seorang da’i di era digital harus mengisi semua media sosial TikTok, YouTube, Facebook, dan Instagram dengan dakwah. Sehingga ketika Allah bertanya apa peran kita di zaman modern, kita bisa menjawab dengan gagah: saya yang menjaga agama lewat digital, saya yang mengisi ruang-ruang virtual dengan dakwah,” ujarnya.

Ia menambahkan, seorang da’i tidak boleh cepat puas dengan ilmu, melainkan harus terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Sementara itu, H. Ainul Yaqin, S.Si., M.Si., dari MUI Jawa Timur, mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan keteladanan.

Da’i dan ASN Kementerian Agama adalah garda terdepan. Apapun yang kita ucapkan atau lakukan dianggap contoh, bahkan bisa dipandang sebagai fatwa. Karena itu, kita harus sangat berhati-hati dalam bersikap dan berbicara,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, dipaparkan enam peran penting da’i bagi bangsa yaitu Sosok teladan, agen perubahan positif, penangkal radikalisme, pembangun kesadaran, penjaga keutuhan bangsa dan Pencipta masyarakat berakhlakul karimah.

Dari aspek kebijakan, Dian Puspitasari Hayuningtyas, S.Stp., perwakilan BAKESBANGPOL Jawa Timur, mengingatkan penyuluh agama untuk lebih waspada terhadap penyebaran hoaks.

Sebelum membagikan berita, cek kebenarannya melalui Klinik Hoaks resmi milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur di tautan https://share.google/X3n3VnPVUwtK0gNtK,” ungkapnya.

Ia juga menekankan perlunya memahami peta dakwah lokal. Jawa Timur, dengan tujuh peta budaya yang berbeda, memerlukan pendekatan yang sesuai agar pesan dakwah lebih diterima masyarakat.

"Alhamdulillah penguatan majlis da'i kebangsaan demi utuhnya Bhineka tunggal ika NKRI yang di ikuti da'i/penyuluh agama Islam se Jawa Timur sukses, tinggal action ke masyarakat" Ujar Badriyatul Qomariyah,M.Pd.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif. Antusiasme peserta menunjukkan kesadaran kolektif akan pentingnya peran Majelis Da’i Kebangsaan dalam membangun masyarakat yang lebih toleran, harmonis, dan berdaya menghadapi tantangan zaman.Randi.S./red.

Posting Komentar untuk "Penyuluh Agama Islam KUA Kraton Bersama 5 Penyuluh Kemenag Kabupaten Pasuruan Ikuti Penguatan Majelis Da’i Kebangsaan di Surabaya"