KUA Kraton dan Pohjentrek Bersama BKKBN Gelar BRUS: Cegah Pernikahan Dini, Bentuk Santri Berkarakter

Pasuruan, 14 Oktober 2025 — Dalam upaya menekan angka pernikahan usia dini dan membentuk karakter generasi muda yang matang secara spiritual, emosional, dan sosial, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kraton bersama KUA Kecamatan Pohjentrek dan BKKBN Kraton menggelar kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), Selasa (14/10/2025), di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.


Kegiatan BRUS diawali dengan sambutan pembukaan oleh Saeri, S.Pd, penyuluh agama Islam Kecamatan Kraton yang hadir mewakili Kepala KUA Kraton. Acara kemudian dipandu oleh Abi Yusuf Al-Mubarok, S.Pd.I, yang juga merupakan penyuluh agama Islam Kecamatan Kraton.

Kegiatan edukatif ini diikuti oleh puluhan santri  pondok pesantren At-Taqwa Cabean juga pelajar dari luar pesantren lembaga pendidikan di wilayah Kraton dan Pohjentrek. Acara berlangsung lancar dan penuh antusiasme.

Bahaya Pernikahan Usia Dini

Dalam sesi utama, Mieta Yuliawati dari BKKBN Kraton menyampaikan paparan mengenai dampak negatif pernikahan usia dini. Menurutnya, fenomena ini masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan sumber daya manusia, khususnya di daerah.

Ia menegaskan bahwa pernikahan dini berpotensi menyebabkan:

  • Putusnya pendidikan formal,

  • Ketidaksiapan mental dan emosional,

  • Gagalnya remaja mencapai potensi dan cita-cita.

“Pernikahan dini bukan hanya persoalan usia dan fisik, tapi juga menyangkut kesiapan mental, emosional, dan sosial. Remaja perlu diedukasi agar tidak terjebak dalam keputusan yang merugikan masa depannya,” jelas Mieta.

Peran Santri dalam Membangun Bangsa

Sesi berikutnya diisi oleh Lailatul Aminah, S.Pd.I, penyuluh agama Islam dari KUA Kecamatan Pohjentrek. Ia menyoroti pentingnya pembekalan pendewasaan usia perkawinan, khususnya di kalangan santri.

Dalam paparannya, Lailatul menjelaskan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) santri, yakni:

  • Tunduk dan takut kepada Allah SWT,

  • Taat kepada guru dan kiai (sam’an wa tho’atan),

  • Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menolak provokasi.

Lebih jauh, ia mengajak para santri untuk memiliki himmah (semangat dan cita-cita tinggi). Mengutip Kitab Ta’limul Muta’allim, ia menyampaikan bahwa santri yang bercita-cita tinggi diibaratkan seperti burung yang terbang dengan kedua sayapnya.

“Kesuksesan memang bagian dari takdir Allah SWT, tetapi tidak ada keberhasilan tanpa usaha dan proses yang sungguh-sungguh,” tegasnya.

Dukung Program Nasional Pencegahan Pernikahan Anak

Kegiatan BRUS ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam mendukung program penurunan angka pernikahan usia anak, yang sejalan dengan arahan Kementerian Agama dan BKKBN. Melalui pendekatan edukatif berbasis keagamaan dan sosial, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan remaja dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Nur Kholis, S.Pd.I, penyuluh agama Islam dari KUA Kecamatan Pohjentrek.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pembangunan karakter remaja Indonesia — generasi yang cerdas, berdaya saing, dan berakhlak mulia.Ria/Red


Laporan ini disusun oleh Badriyatul Qomariyah,S.Pd,M.Pd
Penyuluh Agama Islam Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan

Posting Komentar untuk "KUA Kraton dan Pohjentrek Bersama BKKBN Gelar BRUS: Cegah Pernikahan Dini, Bentuk Santri Berkarakter"