Pasuruan, Kraton – Peringatan haul Mbah Busro di Desa Kraton, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan berlangsung khidmat dengan menghadirkan ulama kharismatik asal Yogyakarta, KH. Ahmad Muwafiq atau yang akrab disapa Gus Muwafiq, sebagai penceramah utama. Acara tersebut turut dihadiri Kepala KUA Kraton H.M. As’ari, M.Pd., para penghulu, serta penyuluh agama Islam Kecamatan Kraton.
Dalam taushiyahnya, Gus Muwafiq menegaskan bahwa bumi yang dipijak manusia hanyalah tempat singgah sementara sebelum kembali kepada Allah SWT. Manusia, lanjutnya, adalah makhluk unik karena Allah memberikan rezeki melalui perantara tubuh manusia.
“Dengan adanya rambut lahir industri sampo, dengan wajah ada skin care, tubuh melahirkan sabun, sandal, sepatu, baju, dan lain sebagainya. Semua itu menunjukkan betapa besar karunia Allah kepada manusia,” tutur Gus Muwafiq.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Menurutnya, bahasa dan kehidupan masyarakat Indonesia mencerminkan kehadiran Islam di setiap sendi kehidupan. Banyak istilah, nama, dan bahasa Indonesia yang bersumber dari bahasa Arab. Bahkan, Pancasila sebagai falsafah bangsa dinilai selaras dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan persaudaraan, gotong royong, dan keadilan.
Ketua panitia haul, Ust. Imam Subagyo yang juga ASN KUA Kraton, menyampaikan terima kasih atas peran serta semua pihak, khususnya dukungan KUA Kraton dalam menyukseskan acara.
Sementara itu, Kepala KUA Kraton H.M. As’ari, M.Pd. menegaskan bahwa isi kajian Gus Muwafiq sejalan dengan misi KUA dalam membangun solidaritas dan kerukunan antarumat beragama. Ia juga mengingatkan jamaah agar selalu berbuat baik.
“Manusia kelak akan mempertanggungjawabkan setiap amal perbuatannya di hadapan Allah,” ungkapnya.
Haul Mbah Busro ini menjadi momentum untuk memperkuat spiritualitas, kebersamaan, serta mempererat tali silaturahmi masyarakat Kraton dalam bingkai ukhuwah Islamiyah dan kebangsaan.Randi.S./red.
Posting Komentar untuk "KUA Kraton Hadiri Haul Mbah Busro : Merajut Solidaritas Umat dan Kebangsaan melalui Taushiyah Gus Muwafiq Yogjakarta"